Pages

Thursday 15 May 2014

all of me

‘Cause all of me

Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I’ll give my all to you
You’re my end and my beginning
Even when I lose
I’m winning
‘Cause I give you all, all of me
And you give me all, all of you


Monday 5 May 2014

you say you love me, but now you leave me


Ingatkah saat aku menulis pertanyaan, “love me or leave me boy? J” aku tak memberi pertanyaan itu padamu, tapi masih ingatkah kamu menjawab “love you dong :D” kamu tak pernah tau saat itu jantungku berdegup cepat tak seperti biasanya. Apakah kau benar-benar mencintaiku? Atau kau hanya bercanda dengan kata itu?
Kamu bertanya kepadaku, “you love who? Me? ({})” aku bingung untuk menjawab, aku takut untuk jujur, tapi aku harus menjawab pertanyaan itu karena aku hanya ingin jujur tentang perasaanku terhadapmu. “yes, i love you boy” kamu ingat jawabanku itu kan? Tapi mengapa kamu menganggap perasaanku hanya candaan bagimu. Lihat aku disini, hanya bisa meratapi apa yang kamu lakukan terhadapku. Semenjak aku menjawab pertanyaanmu itu, kamu sedikit demi sedikit mulai menjauh dariku, dan sekarang semakin jauh. Tak pernah ada kabar lagi darimu dikotak masuk smsku, kita tak lagi bertemu. Taukah kamu bahwa disini aku diam-diam merindukanmu, lebih dalam dari yang kamu tau. Iya, kamu tau persis bagaimana perasaanku terhadapmu, tapi mengapa kamu selalu memberi teka-teki yang sangat sulit untuk aku pecahkan? Aku disini mencari jawaban dari teka-teki itu, sendirian. Aku tau bahwa kamu tak seperti yang aku harapkan, namun kamu selalu hadir untuk menenangkan hari-hariku, apakah itu hanya perhatian sesaat? Perhatian sebagai kakak, sahabat, atau hanya sebagai teman? Jika memang seperti itu, selama ini aku yang salah mengartikan perhatianmu lebih, aku yang terlalu berharap. Apakah kamu tak ingin sedikitpun tau bagaimana perasaan yang sebenarnya aku rasa padamu? Sedikit saja...
Atau mungkin kau tau? Tapi kau mencoba tak peduli terhadapku karena kau hanya menganggapku teman dan tak lebih dari itu? Kamu tak ingin menyakitiku lebih dalam? Tapi harusnya kamu tau bahwa dalam keadaan seperti ini aku tersakiti dan sangat tersakiti, dan mencoba bangkit sendirian...

You say you love me, but now you leave me boy. Leave me alone...

Monday 21 April 2014

jodoh???


Taukah kamu bila setiap detik, menit bahkan jam aku selalu memikirkanmu tanpa henti? Aku tak tau mengapa seperti ini. mungkin aku telah terperangkap oleh sesuatu hal yang sering dikatakan orang dengan sebutan ‘cinta’. Apakah aku jatuh cinta denganmu? Aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya, atau bisa saja aku anggap jika kamu adalah cinta pertamaku? Aku tidak percaya dengan semua ini... perkenalan kita waktu itu hanya sebatas perkenalan biasa dan aku rasa tak akan lebih mendalam seperti ini. apa kamu disana juga merasakan perasaan yang sama dengan apa yang aku rasa? Entahlah...aku tak pandai menilai gerak-gerik seseorang apakah ia menyukaiku, menyayangiku, membenciku atau bahkan ia mencintaiku, mungkin karna aku terlalu polos tak terlalu mengerti apa itu perasaan, karna setiap orang berbeda. Disetiap hariku, aku selalu berharap bertemu denganmu, aku berharap Tuhan mempertemukan kita dalam keadaan sengaja ataupun tidak disengaja. Aku tak mengerti, bagaimana cinta bisa tumbuh pada seseorang yang tak pernah bertemu? Aku rasa benar apa yang dikatakan orang, cinta tak butuh alasan bagaimana bisa datang dan pergi. Yang pasti, saat kita merasakan jatuh cinta, dunia ini terasa didalam surga nan indah, tapi...saat cinta itu mengkhianati, semua berubah menjadi neraka. Aku tak ingin berharap lebih dengan ini, telah mengenalmu saja aku merasa lebih dari cukup. Biarkan saja Tuhan yang menentukan jalan hidup kita berdua. Jika kita jodoh, kita akan dipersatukan suatu saat nanti, aku yakin :)

Friday 18 April 2014

Aku merindumu...


Pernahkah kau merasa, jarak diantara kita? Aku tak mengerti apa yang sedang digariskan Tuhan dalam jalan cerita yang telah Ia tulis disana. Yang pasti aku dan kamu sekarang ini sedang dipisahkan dalam ruang, jarak dan waktu. Aku tak bisa melihatmu, begitupun kamu. Aku tak bisa menyentuh jemari tanganmu, begitupun kamu. Aku tak bisa memelukmu dalam dinginnya waktu yang aku lalui sendiri tanpamu, begitupun kamu. Namun...dalam perpisahan ini, aku yakin kita hanya dipisahkan sebentar saja. Sampai Tuhan sadar bahwa kita telah ditakdirkan untuk tetap bersama dalam keadaan apapun, aku yakin. Aku masih menunggu waktu yang aku nanti-nanti datang tiba-tiba menghampiriku. Kamu...apakah kamu merasakan sesuatu yang sama ketika kita dipisahkan? Atau mungkin hanya aku yang bertahan sendiri disini untuk mempersatukan kita seperti dulu lagi? Aku harap tidak demikian, aku tau persis apa yang ada di dirimu, kamu menyayangiku. Namun aku juga tak mengerti, rasa sayangmu kepadaku sebenarnya hanya sekedar sayang kepada teman atau lebih dari itu. Dalam derasnya waktu yang terus mengalir, aku merindukan kamu berada disampingku dengan memberikan aku celotehan-celotehan lucu yang bisa menghiburku saat hatiku sedang sedih. Semua yang telah kita lalui tak mungkin bisa aku lupakan secepat kilat menyambar. Disini, aku masih mengingat persis kenangan tentang kita. Aku merindumu.....

Monday 30 December 2013

kisahku dengan dirinya


Namaku Tita, aku gak akan memperkenalkan diriku lebih dalam lagi. Karna disini aku ingin bercerita tentang kisahku dengan dirinya. Iya, Dia :’) dia seseorang yang tinggi besar, bermata indah, seseorang yang sangat cuek dan mempunyai suara yang khas. Aku menyukainya sejak pertama kali aku bertemu dengan dia, pertemuan yang tak sengaja. Tak pernah berjabat tangan, ya, seiring berjalannya waktu kita saling mengenal walaupun tak dekat. Pertemuan kedua, dan pertama kali aku pergi bersama dengan dirinya, dia seseorang yang cuek tapi sangat mengerti apa yang dibutuhkan seorang wanita. Dia memperlakukanku dengan baik, ya, sangat baik. Perasaanku semakin menjadi-jadi, aku mengagumi sosoknya yang lemah lembut kepadaku. Wanita mana yang tak luluh saat ada seorang lelaki selalu menyempatkan waktu mendengar cerita bodoh kita, selalu menguatkan kita saat kita berada pada titik paling lemah, saat kita benar-benar tak mampu lagi untuk menjalani semuanya? Saat itu, aku memiliki masalah besar yang membuatku ingin mati saja. Tapi, dia datang dan menguatkanku. Pertemuan ketiga, saat itu kita menonton sebuah acara besar dikotaku, dikeramaian itu dia meminta agar aku tak jauh-jauh dari dia, dia takut jika aku hilang dari kerumunan orang-orang yang melihat acara itu. Dia memperlakukanku dengan manis, dia sering kali melihat aku dan bertanya apa yang terjadi denganku, aku suka lelaki seperti itu. Pertemuan keempat, waktu itu kita pergi ditempat menurutku adalah tempat yang romantis. Seperti biasanya, dia memperlakukan layaknya permaisuri raja. Suasana ditempat itu sungguh membuatku nyaman, apalagi ada dia disampingku... pertemuan kelima, adalah pertemuan yang benar-benar ingin membuatku teriak sekencang-kencangnya untuk menyatakan perasaanku kepadanya, tapi gengsi masih menutupi perasaanku ini. aku ingin mengulang pertemuan itu, pertemuan yang manis untukku. Berbulan-bulan kita saling berkomunikasi lewat sms, ya walaupun hanya sedikit pertemuan didalamnya. Disms, dia sangat cuek, beda dengan saat bertemu. Waktu itu, dia mengajakku pergi lagi, tapi ya aku sedang ada acara, tapi dia tetap ingin mengajakku pergi dihari yang berbeda. Selanjutnya, pertemuan keenam, pertemuan yang tak ingin aku akhiri, ini adalah pertemuan terakhir untukku dan untuknya. Pertemuan yang membuat kita saling membisu, pertemuan yang tak seperti biasanya, dia berubah drastis. Setelah dia mengantarkan aku pulang, aku bertanya kenapa dia seperti itu, apakah dia ada masalah? Dan, jawaban yang tak ingin aku dengarpun menjawab, dia tak ingin menggangguku lagi, dia ingin menjauh dariku karna suatu alasan, dia menghapus nomer hpku, dia menyuruhku dewasa saat tanpa dia. Perasaanku sakit saat mengetahui itu semua, aku tak mampu lagi menahan perasaanku, hingga aku jujur tentang perasaanku terhadapnya, aku sayang dia... tapi semua terlambat, dia tetap tak mempedulikan perasaanku itu, kata terakhir yang dia kirim lewat sms adalah “maaf membuatmu seperti ini dan take care ya” hanya itu. Air mataku tak mampu tuk aku bendung lagi, menetes layaknya sungai yang mengalir. Bagaimana mungkin aku bisa menjalani hidupku tanpa dia disampingku lagi? Dia yang selalu ada untukku, dia yang selalu menguatkan aku. Bagaimana aku bisa???