Namaku Tita, aku gak akan memperkenalkan diriku
lebih dalam lagi. Karna disini aku ingin bercerita tentang kisahku dengan
dirinya. Iya, Dia :’) dia seseorang yang tinggi besar, bermata indah, seseorang
yang sangat cuek dan mempunyai suara yang khas. Aku menyukainya sejak pertama
kali aku bertemu dengan dia, pertemuan yang tak sengaja. Tak pernah berjabat
tangan, ya, seiring berjalannya waktu kita saling mengenal walaupun tak dekat.
Pertemuan kedua, dan pertama kali aku pergi bersama dengan dirinya, dia seseorang
yang cuek tapi sangat mengerti apa yang dibutuhkan seorang wanita. Dia
memperlakukanku dengan baik, ya, sangat baik. Perasaanku semakin menjadi-jadi,
aku mengagumi sosoknya yang lemah lembut kepadaku. Wanita mana yang tak luluh
saat ada seorang lelaki selalu menyempatkan waktu mendengar cerita bodoh kita,
selalu menguatkan kita saat kita berada pada titik paling lemah, saat kita
benar-benar tak mampu lagi untuk menjalani semuanya? Saat itu, aku memiliki
masalah besar yang membuatku ingin mati saja. Tapi, dia datang dan
menguatkanku. Pertemuan ketiga, saat itu kita menonton sebuah acara besar
dikotaku, dikeramaian itu dia meminta agar aku tak jauh-jauh dari dia, dia
takut jika aku hilang dari kerumunan orang-orang yang melihat acara itu. Dia
memperlakukanku dengan manis, dia sering kali melihat aku dan bertanya apa yang
terjadi denganku, aku suka lelaki seperti itu. Pertemuan keempat, waktu itu
kita pergi ditempat menurutku adalah tempat yang romantis. Seperti biasanya,
dia memperlakukan layaknya permaisuri raja. Suasana ditempat itu sungguh
membuatku nyaman, apalagi ada dia disampingku... pertemuan kelima, adalah
pertemuan yang benar-benar ingin membuatku teriak sekencang-kencangnya untuk
menyatakan perasaanku kepadanya, tapi gengsi masih menutupi perasaanku ini. aku
ingin mengulang pertemuan itu, pertemuan yang manis untukku. Berbulan-bulan
kita saling berkomunikasi lewat sms, ya walaupun hanya sedikit pertemuan
didalamnya. Disms, dia sangat cuek, beda dengan saat bertemu. Waktu itu, dia
mengajakku pergi lagi, tapi ya aku sedang ada acara, tapi dia tetap ingin
mengajakku pergi dihari yang berbeda. Selanjutnya, pertemuan keenam, pertemuan
yang tak ingin aku akhiri, ini adalah pertemuan terakhir untukku dan untuknya.
Pertemuan yang membuat kita saling membisu, pertemuan yang tak seperti
biasanya, dia berubah drastis. Setelah dia mengantarkan aku pulang, aku
bertanya kenapa dia seperti itu, apakah dia ada masalah? Dan, jawaban yang tak
ingin aku dengarpun menjawab, dia tak ingin menggangguku lagi, dia ingin menjauh
dariku karna suatu alasan, dia menghapus nomer hpku, dia menyuruhku dewasa saat
tanpa dia. Perasaanku sakit saat mengetahui itu semua, aku tak mampu lagi
menahan perasaanku, hingga aku jujur tentang perasaanku terhadapnya, aku sayang
dia... tapi semua terlambat, dia tetap tak mempedulikan perasaanku itu, kata
terakhir yang dia kirim lewat sms adalah “maaf membuatmu seperti ini dan take
care ya” hanya itu. Air mataku tak mampu tuk aku bendung lagi, menetes layaknya
sungai yang mengalir. Bagaimana mungkin aku bisa menjalani hidupku tanpa dia
disampingku lagi? Dia yang selalu ada untukku, dia yang selalu menguatkan aku.
Bagaimana aku bisa???